Ketua DPRD Kabupaten Subang Victor
Wirabuana Abdurachman, S.H. menghadiri undangan Rapat Koordinasi Penguatan
Sinergi Pemberantasan Korupsi Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah di Wilayah Jawa Barat, di Gedung Pakuan, Kota Bandung pada Rabu,
(04/06/2025).
Acara yang dibuka langsung oleh
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, diikuti kepala daerah dan pimpinan DPRD
se-Jawa Barat. Rakor ini merupakan bagian dari koordinasi KPK melalui
Direktorat Koordinasi dan Supervisi Wilayah II, untuk memperkuat integritas tata
kelola pemerintahan daerah.
Sementara itu, Ketua DPRD Subang dan
Bupati Subang Reynaldy Putra Andita yang hadir langsung mewakili Kabupaten
Subang. Keduanya tampak solid menyuarakan pentingnya sinergi eksekutif dan
legislatif dalam menciptakan pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi.
“Pemkab dan DPRD Subang
berkomitmen menjaga integritas dan transparansi dalam setiap proses
perencanaan, penganggaran, hingga pelaksanaan program. Ini bukan sekadar
seremoni, tapi bagian dari tekad bersama,” ujar Reynaldy.
Selanjutnya Ketua DPRD
Subang menuturkan, komitmen bersama tersebut menjadi sebuah semangat dan juga
antisipatif terhadap penyalahgunaan wewenang, termasuk dalam pengambilan
kebijakan dalam pengelolaan anggaran dan pelayanan publik.
Ia juga menegaskan pentingnya
sinergi antara eksekutif dan legislatif dalam mewujudkan pemerintahan yang
bersih dan bebas dari korupsi.
“Kami di DPRD Kabupaten Subang
mendukung penuh langkah-langkah pemberantasan korupsi. Fungsi pengawasan yang
kami miliki akan terus diperkuat agar seluruh kebijakan dan program daerah
berjalan sesuai aturan dan kepentingan masyarakat,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, para Kepala Daerah dan Ketua DPRD Kabupaten/Kota se-Jawa Barat melakukan penandatanganan komitmen bersama pemberantasan korupsi. Dokumen ini menjadi simbol keseriusan seluruh pihak dalam membangun sistem pemerintahan yang akuntabel dan efisien.
Dalam arahannya, Gubernur Jawa
Barat Dedi Mulyadi menekankan pentingnya tata kelola APBD yang terbebas dari
intervensi, serta penguatan pengawasan dan pengendalian.
“Fokus kita adalah pelayanan
publik dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Korupsi harus diberantas dari
hulu ke hilir,” tegasnya.
Menurutnya, dalam aksi pencegahan
korupsi yang merupakan wujud tata kelola pemerintahan yang baik, maka harus
dimulai sejak perncanaan. Selanjutnya perencanaan harus menghasilkan outcome
yang maksimal sehingga pemerintahan bisa berjalan efektif dan efisien.
anak
30 Juni 2025 04:57:00slot hoki
anak
30 Juni 2025 03:14:48https://perpustakaan.kemendagri.go.id/